Senin, 02 Mei 2016

10 WNI Dibebaskan Abu Sayyad : Bukti Kehandalan Politik Negosiasi RI


Filipina, POLKRIM
Pembebasan Sandera Indonesia tanpa uang tebusan, membuat terkejut publik. Diantara rasa syukur yang ditunjukkan oleh keluarga korban dan publik di Indonesia terbersit sebuah pertanyaan yang mengusik. Bagaimana sandera Indonesia begitu mudah dilepaskan ? Sementara beberapa hari sebelumnya eksekusi dilakukan oleh Abu Sayyad terhadap sandera dari Kanada.

Akhir April yang lalu sandera asal Kanada; John Ridsdel, 68, misalnya, dieksekusi karena uang tebusan hanya dibayar 20 juta peso jauh lebih kecil dari yang diminta yakni 300 juta peso. Setelah dieksekusi, potongan tubuh John Ridsdel pun dibungkus plastik dan dibuang di pinggir jalan di depan anak-anak yang sedang bermain di Kota Solo, Sulu, Filipina selatan.

Sementara ketiga sahabat Ridsdel, yakni Robert Hall (warga Kanada), Kjartan Sekkingstad (warga Norwegi) dan Maritess Flor (warga Filipina) masih disandera. Eksekusi kejam ini memicu kemarahan besar dari Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan bahwa dia marah ketika diberitahu tentang eksekusi terhadap warganya. ”Ini adalah tindakan pembunuhan berdarah dingin dan tanggung jawab terletak pada kelompok teroris yang mengambil dia sebagai sandera,” kata Trudeau di Ottawa. Dia mengatakan bahwa Kanada bekerja dengan Filipina untuk mengejar dan mengadili para pembunuh, dan berupaya membebaskan sandera lainnya. Atas perintah dari Presiden Benigno Aquino III, Kepolisian Nasional Filipina dan Angkatan Bersenjata Filipina meluncurkan operasi intensif untuk membebaskan para sandera yang tersisa dari tangan Abu Sayyaf.

Berbeda dengan pemerintah Kanada yang kecewa, marah dan terkejut dengan eksekusi terhadap warganya, publik Indonesia justru mengucapkan rasa syukur atas dilepaskannya 10 sandera. Meski masih terdapat 4 sandera lagi, akan tetapi motif penyanderaan ini menjadi bergeser jauh dari sekedar mendapatkan uang tebusan menjadi sebuah aksi politis yang handal. Pelepasan sandera Indonesia ini menjadi sebuah indikasi kebutuhan yang lebih besar pada pengakuan eksistensi politik dan teritorial Abu Sayyad, dibandingkan dengan aksi kriminal terorisme semata. 

Sebuah wajah politik yang cerdas diperlihatkan kepada publik Internasional. Posisi Indonesia yang strategis, dan sekaligus memberikan sebuah gambaran wajah eksistensi militer dan politik Pemerintah Filipina (VIJ)
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com